Perbandingan Fisiologi Sistem Pencernaan

Kamis, 24 Agustus 2017

     Sistem pencernaan semua spesies telah melewati waktu evolusioner yang panjang. Namun semua sistem pencernaan pasti mencapai titik akhir yang sama. Semua vertebrata mencapai titik akhir yang sama, yaitu mengubah makanan menjadi molekul penyusun (yaitu asam lemak bebas, monosakarida, asam amino, dll.) yang dapat diserap untuk digunakan sebagai molekul struktural dan substrat energi dan untuk menyerap komponen penting lainnya, seperti vitamin dan ion. 
     Bagaimana masing-masing spesies mencapai titik akhir ini dan cara-cara di mana mereka meminta mikrobiota untuk membantu tugas berbeda-beda. Perbedaan dalam fisiologi pencernaan penting dalam menentukan, antara lain:
  1. Makanan yang sesuai dengan spesies tertentu
  2. Seberapa luas jangkauan makanan yang dapat dimakan hewan
  3. Efisiensi konversi
  4. Toleransi makanan


Gambar 1. Perbandingan anatomi saluran pencernaan. 

Ringkasan dan Istilah Morfologi Daun

Minggu, 13 Agustus 2017

Daun (folium):

  • Daun tunggal (folium simplex)
  • Daun majemuk (folium compositum)
Buku-buku (nodus): Bagian batang tempat duduknya daun/ melekatnya daun
Ketiak daun (axilla): Tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun

Bagian-bagian daun:

  • Upih daun/ pelepah daun (vagina)
  • Tangkai daun (petiolus)
  • Helaian daun (lamina)
Bangun/ bentuk daun (circumscriptio):

Efek Cekaman Garam pada Daun Muda dan Tua Tanaman Padi

Minggu, 30 Juli 2017

     Salinitas adalah salah satu cekaman abiotik yang umumnya membatasi produktivitas hasil panen khususnya pada daerah kering. Toleransi garam dari tumbuhan adalah fenomena kompleks yang melibatkan morfologis dan perkembangan, baik fisiologis maupun proses biokimia. Respon terhadap cekaman garam mempengaruhi hampir semua proses, termasuk pengambilan nutrient, metabolisme, akumulasi ion, dan fotosintesis. Cekaman garam memiliki efek yang berbeda terhadap jaringan daun tua dan daun muda. Contohnya, efek pada pertumbuhan dan akumulasi ion natrium atau sodium (Na+). 
     Cekaman garam hanya sedikit berdampak pada akumulasi Na+, K+, rasio Na+/ K+ Cl- dan nitrogen ammoniak pada daun muda, namun berdampak sangat kuat pada daun tua. Ketika Na+ masuk ke sel-sel dan terakumulasikan pada level tinggi maka akan menjadi toksik untuk enzim. Situs utama dari akumulasi racun Na+ adalah pada daun. Tanaman padi memproteksi daun muda dari “ion-injury” dengan akumulasi ion-ion toksik pada daun tua. Daun tua atau daun yang telah dewasa memiliki vakuola yang lebih besar. Ketika terjadi cekaman, up-regulation protein OsHKT1;1, OsHAK10 dan OsHAK16 memicu akumulasi Na+ pada daun tua. Tanaman padi akan mentransport ion toksik ke vakuola daun tua untuk mengurangi tingkat keracunan dari seluruh tanaman. 

*UP-REGULATION: peningkatan jumlah reseptor pada permukaan sel target sehingga sel lebih peka.
Dampak cekaman garam terhadap ion anorganik pada daun muda dan daun tua tanaman padi: Na+, K+, rasio Na+/ K+ Cl- dan nitrogen ammoniak terakumulasi kuat pada daun tua, sedangkan perbedaan komponen SO4^2- dan H2PO4^-  pada kedua daun tidak signifikan.

Meningkatkan Pertumbuhan Kolateral Koroner dengan Latihan Fisik

Minggu, 16 Juli 2017

     Penyakit arteri koroner atau yang dikenal juga sebagai penyakit jantung koroner, atau penyakit jantung iskemik adalah suatu penyakit yang terjadi ketika ada penyumbatan parsial aliran darah ke jantung. Möbius-Winkler, dkk. (2016) dalam jurnalnya melakukan percobaan megenai dampak latihan olahraga intensif pada sirkulasi kolateral koroner pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Sebelumnya kalian harus mengetahui apa itu sirkulasi kolateral koroner. 
     Sirkulasi kolateral koroner adalah suatu jalur aliran darah alternatif untuk mengaliri suatu jaringan atau organ yang sama, dalam hal ini kor atau jantung. Saluran kolateral koroner terbentuk bila terjadi sumbatan yang menutup aliran darah utama tubuh. Bila terjadi sumbatan pada arteri koronaria yang mengaliri jantung kita, maka arteri koroner yang lebih kecil akan mengembangkan jalur pembuluh darah baru di sekitar sumbatan dengan tujuan agar jantung tetap mendapat suplai darah dan oksigen.


     Sirkulasi kolateral koroner yang berkembang dengan baik menyediakan sumber potensial penyediaan darah pada penyakit arteri koroner “Coronary Artery Disease” (CAD).

Model Arsitektur Pohon

Minggu, 09 Juli 2017

     Tahukah kalian bahwa pohon-pohon di hutan memiliki gaya arsitekturnya tersendiri? Pola percabangan batang dari pohon-pohon dapat membentuk model arsitektur percabangan tumbuhan. Percabangan pohon merupakan diferensiasi morfologi dan arsitektur khusus untuk klasifikasi dan interpretasi bentuk tumbuhan. Pola percabangan batang tumbuhan dibedakan atas tiga macam, yaitu pola percabangan monopodium, pola percabangan simpodium, dan pola percabangan menggarpu atau dikotom.
     Arsitektur percabangan merupakan gambaran morfologi pada suatu fase tertentu. Konsep arsitektur ini menunjukkan sifat yang dinamis karena tumbuhan terus berkembang. Arsitektur pohon merupakan khas bagi setiap spesies yang dikontrol oleh genetik. Meskipun demikian juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti cahaya, temperatur, kelembaban, dan ketersediaan nutrient.
     Dalam jurnalnya, Hasanuddin (2013) melakukan survey langsung pada beberapa Hutan Kota di Banda Aceh, yaitu Hutan Kota BNI, Hutan Kota Taman Sari, Hutan Kota Taman Putroe Phang, Hutan Kota Ratu Sri Safiatuddin dan Hutan Kota Mesjid Raya Baiturrahman untuk mengetahui model arsitektur pohon yang terdapat di Hutan Kota Banda Aceh tersebut. Hasil yang diperoleh adalah 10 model arsitektur pohon dari 74 jenis tumbuhan yaitu model Troll, model Corner, model Rauh,
 
TEMPLATE MODIFIED BY LULUKADA