Sekilas tentang Huntington's Disease

Rabu, 28 Maret 2018

     Huntington’s disease atau penyakit Huntington merupakan suatu penyakit degeneratif yang menyerang sistem saraf, disebabkan oleh suatu alel dominan mematikan yang tidak memiliki pengaruh fenotipik nyata sampai individu yang bersangkutan berusia kira-kira 35-45 tahun (Campbell, et al, 2002).
     Menurut Huntington’s Disease Society of America (2017) Huntington’s disease (HD) merupakan kelainan genetik fatal yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf pada otak. HD menyerang seluruh area dari otak, namun beberapa area lebih rentan daripada yang lainnya. Bagian dari otak yang paling dipengaruhi pada awal munculnya HD adalah bagian inti (nuclei) dari sekelompok gugus sel saraf, basal ganglia, yang berperan dalam pergerakan dan kontrol perilaku. Penyakit ini akan memperburuk kemampuan fisik dan mental seseorang dan belum ada obatnya. Gejala biasa muncul antara usia 30 sampai 50 tahun. Pada akhirnya, individu yang lemah akan mengalami pneumonia, gagal jantung, atau komplikasi lainnya. Adapun gejala-gejala pada penderita HD adalah:
  1. Perubahan kepribadian, mood swings, dan depresi.
  2. Pelupa dan gangguan penilaian.
  3. Gaya berjalan tidak stabil dan gerakan tidak sadar (chorea).
  4. Ucapan samar, sulit menelan, dan penurunan berat badan yang signifikan.
     Penyakit Huntington disebabkan oleh adanya mutasi berupa pemanjangan triplet CAG (sitosin-adenin-guanin) berulang dalam ekson 1 dari gen pengode protein Huntingtin (HTT), yang berada pada lengan pendek kromosom 4. Gen penyakit ini memiliki kode pos resmi pada kromosom, 4p16.3. Pada 1993, gen HD diisolasi pada lokasi antara gen D4S127 dan D4S180 (Avise, 2007). Gen wild-type atau galur murni membawa tidak lebih dari 36 pengulangan. Lebih dari 40 pengulangan CAG akan meningkatkan resiko penyakit Huntington (Ghosh dan Sarah, 2013). Oleh karena itu, HD juga disebut sebagai kelainan pengulangan triplet, kelainan pengulangan CAG yang tidak stabil, atau ekspansi pengulangan CAG. HD sering dikaitkan dengan sifat polyglutamine karena triplet CAG mengode protein glutamin (Quarrell, 2008). Trinukleotida CAG ini mengulang secara tidak stabil selama masa replikasi (Walker, 2007).

Rantai poliglutamin pada Huntington’s disease
(HDSA, 2017)

    Penyakit Huntington diwariskan secara autosomal dominan. Setiap anak yang terlahir dari orangtua yang memiliki alel untuk penyakit Huntington memiliki peluang 50% untuk mewarisi alel dan kelainan tersebut. Mekanisme pewarisan tidak tergantung pada jenis kelamin (Passarge, 2001).

Saksikan video penjelasan berikut:




Sumber:




Passarge, Eberhard. 2001. Color Atlas of Genetics. 2nd Edition. Germany: Thieme.
>> Tersedia free e-book: 3rd Edition


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
TEMPLATE MODIFIED BY LULUKADA